Gundam

  • tori

Jumat, 11 November 2011

Supposed You Can Love Me Too ch:2

Chapter 2

Supposed You Can Love Me Too
Chapter 2

"Maaf aku tidak sengaja" entah mengapa Sakura mengenal laki-laki yang masih duduk akibat tabrakan tadi.
Rambut biru dongker bergaya emo,bibir merah yang ranum,dan mata onyx yang tajam,selidik Sakura dalam otaknya
Onyx?
"Sasuke?" sebut Sakura dengan sedikit terkejut
"Hn" jawaban tersingkat didunia telah keluar dari mulut Uchiha
Deg..Deg..
Debaran itulah yang kini dirasakan oleh Sakura saat bertatapan dengan Sasuke
.
.
.
Supposed You Can Love Me Too
by : Ryu Akino-kun Yamato Aizawa
Naruto Masashi Kishimoto
Pairing : SasuHina: SasuSaku
Genre: Hurt/Comfort,Romance
Warning : OOC,Typo,Abal,Gaje,AU
Happy Reading^^
-=-=-=-= 000 -=-=-=-=
Chapter 2

Sakura POV
Deg...Deg
Tuhan,jantungku berdetak kencang lagi. Ya untuk sekian kalinya detakan kencang ini terasa lagi di hatiku. Bergemuruh tak menentu dengan pasti. Ini semua karena mu,Sasuke..
Mata emerald masih menatap Onyx miliknya. Tajam,ya tatapannya begitu tajam saat menatapku sekarang. Terpesona? Tentu saja aku terpesona. Walau begitu aku berusaha membuyarkan tatapan ku padanya. Beralih mengulurkan tanganku padanya
"Maafkan aku Sasuke,aku tidak sengaja. Mari aku bantu bangun" ucapku pada Sasuke.
Aku melihat dia mengangkat tangan dan mengarahkannya pada uluran tanganku. Tuhan,mungkinkah ia menerimanya.
Tapi dugaan ku salah,
Plak
Ia menepis tanganku seolah-olah tidak mau menerima bantuanku.
"Jangan sentuh aku,perempuan menjijikkan." bentaknya terhadapku
"Menjijikkan? Apa maksud mu Sasuke? Aku hanya ingin membantu mu." jawabku dengan lirih dan terkejut.
"Apa kau kurang jelas mendengarkan ucapanku. Baiklah akan ku ulangi,AKU TIDAK BUTUH BANTUANMU PEREMPUAN MENJIJIKAN!" perkataan Sasuke telah membuat semua murid yang berada dilorong menatapku.
Aku terkejut mendengar ucapan Sasuke. Hatiku terasa sakit lagi. Mataku mulai mengeluarkan air mata.
End Sakura POV
"Cih,dasar cengeng" ejek Sasuke.
"Berhenti Sasuke!" bentak Ino dengan aura yang menyiratkan kemarahan besar
"Cih,Mau apa kau Piggy!"
"Kau! Aku ingin kau minta maaf pada Sakura!"
Sasuke hanya menyeringai tipis lalu ia berkata
"Minta maaf? Pada perempuan menjijikan ini? Jangan mimpi!"
"Uchi-.." ucapan Ino terhenti saat Sakura menyentuh bahunya.
"Hentikan Ino" Sakura menatap mata biru langit Ino dengan tangis.
"Tap-"
"Aku mohon" Ino pun menganggukan kepalanya. Walau di hatinya masih bergemuruh aura kemarahan.
"Cih,kalian seper-.." kalimat Sasuke terpotong saat ia mendengar seseorang telah memanggil namanya.
"Sasuke-kun" suara itu berasal dari gadis berambut violet dan mata berwarna lavender.
Sasuke pun membalikkan tubuhnya
"Hinata-chan" senyuman terpampang jelas diwajah Sasuke
"Ah ada Ino dan Sakura.. Ohayou" salam perempuan bernama Hinata dengan sopan.
Ino hanya memalingkan wajah dan Sakura?
Dia menunduk menahan rasa sakit yang makin menjalar ke seluruh tubuhnya.
Ia tidak peduli dengan umpatan Sasuke padanya,tetapai Senyuman Sasuke kepada Hinata lah yang membuat Sakura semakin merasakan sakit.
Ya tanpa mereka berdua sadari,Sakura terus melihat adegan mereka yang sedang berbicara tanpa mempedulikan dirinya.
Lalu Sakura menegakkan kepalanya
"Ino,ayo kita pergi" ajak Sakura kepada Ino yang masih mengendalikan aura kemarahannya.
"Iya"
Lalu mereka melangkah melewati kerumunan murid yang melihat kejadian tadi. Sasuke pun melihat mereka berlalu dari tempat tadi.
In Park
AKU TIDAK BUTUH BANTUAN MU PEREMPUAN MENJIJIKAN. CIH DASAR CENGENG. MINTA MAAF PADA PEREMPUAN MENJIJIKAN INI?JANGAN MIMPI.
Perkataan Sasuke terus melintas di pikirannya. Air mata terus berjatuhan membasahi pipinya. Ia menggigit bibir bawahnya demi menahan isakan tangisnya. Begitupula dengan hatinya,hancur tak terbentuk.
"Sakura,aku mohon jangan menangis lagi. Laki-laki seperti Sasuke tidak pantas ditangisi olehmu" Ino memeluk Sakura untuk menenangkan sahabatnya itu.
Ia tahu Sakura merasakan rasa perih yang teramat sakit. Dibentak oleh orang yang dicintai memang sangat menyakitkan. Dan ucapan Sasuke tadi bagi Ino sudah melampaui batas.
"Ino,apa salahku padanya? Kenapa ia membentak dan mengataiku seperti itu? Apa aku menjijikan untuknya?" tangis Sakura semakin menjadi.
Ino memeluk erat Sakura
"Kau tidak menjijikan Sakura,kau adalah gadis yang baik. Uchiha sialan itu tidak akan pernah menyadari ketulusan hati termasuk rasa cintamu kepadanya."
"Tapi,jika ia menolak bantuanku,setidaknya tidak perlu menggunakan umpatan menyakitkan seperti itu."
"Lupakan Uchiha Sialan itu,Sakura" Sakura melepaskan pelukannya dan menatap Ino
"Ino,aku..aku tidak bisa melupakannya. Aku mencintainya melebihi apa pun. Ak-"
"Jangan Bodoh Sakura! Kau sudah liat apa yang ia lakukan padamu. Kau dihina didepan murid-murid tanpa ada rasa kasihan darinya. Sekarang kau masih mau mencintainya. Demi Tuhan dan demi apa pu Sakura,aku sahabatmu. Aku tidak ingin melihatmu menangis dan tersakiti oleh Uchiha Sialan itu" kata Ino sambil menatap tajam Sakura yang menatap terkejut pada Ino.
"Aku...aku mencintainya Ino. Mencintainya"
"Sakura.. Pikirkan baik-baik dia mencintai Hinata dan membenci dirimu. Tidak akan ada peluang untukmu"
Sakura terdiam,pikirannya semakin tidak menentu dan itu membuatnya merasakan pusing.
"Sakura,kau mendengarkanku?" tanya Ino khawatir melihat perubahan Sakura.
Pandangan Sakura mulai mengabur,tubuhnya mulai goyah,tidak ada pertahana untuk menjaga tubuhnya agar tidak pingsan. Tetapi tubuhnya menolak dan..
Bruk
Sakura tak sadarkan diri
"Sakura bangun...Sakura" panggilan Ino tidak bisa membangunkan Sakura dari pingsannya.
sang musim semi telah mengalami titik kehancuran. Dimana bunga Sakura harus mekar,tapi bunga itu menghilang di musim ini. Sekalipun ia mekar,warna yang ia tunjukkan tidak secantik dulu. Ya kecantikan bunga itu telah hilang. Harapan sang Musim adalah bunga Sakura itu kembali mekar dengan indah seperti dulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar