Gundam

  • tori

Jumat, 11 November 2011

Supposed You Can Love Me Too ch:3

Chapter 3

Chapter 3

UKS
Sesosok gadis berambut pink tengah terbaring di atas ranjang berselimutkan bahan putih yang ukurannya tidak besar. Mata indahnya telah menutup lebih dari tiga puluh menit. Tak ada pergerakkan sedikitpun yang ia timbulkan. Hanya gerakan dada yang naik turun (baca : bernafas).
Disisi ranjang itu,terlihat sesosok pemuda berambut cokelat panjang dan bermata tanpa pupil yang tengah duduk menunggu sang gadis tersadar kembali dari pingsannya.
Tak peduli berapa menit yang terlewatkan,ia tetap menunggu gadis itu sadar.
Tak peduli walau sang matahari telah meninggi dan dering bel terus berbunyi menandakan pergantian pelajaran,ia tetap setia menunggu gadis itu.
''Apa yang telah Uchiha itu lakukan padamu,Sakura?'' ucap pemuda itu sambai bermain dengan anak rambut kemudian membelainya dengan lembut.
Kemudian ia gerakkan jemarinya menelusuri wajah pucat sang gadis yang masih tersisa jejak-jejak basah air mata.
''Kenapa kau begitu mencintainya,Sakura? Padahal kau tahu ia membencimu?''
Ia genggam tangan kurus itu lalu mengecupnya kemudian menangisinya dalam diam.
''Lupakan dia Sakura. Lupakan Uchiha sialan itu.'' lirih terdengar jelas pada ucapannya.
Lalu tanpa ia sadari,tangan Sakura mulai bergerak. Menggerakkan jari-jarinya secara perlahan.
''Ngg,aku ada dimana?'' ucap Sakura lemah.
''Sekarang kau berada di uks,Sakura '' jawab pemuda itu.
Sakura POV On
Walau aku tertidur,entah mengapa aku bisa merasakan sebuah kehangatan yang menggenggam erat tanganku
Aku mulai mencoba untuk bangkit dari alam bawah sadarku. Menggerakkan secara perlahan jari-jari ku. Membuka indra penglihatan secara hati-hati.
''Ngg,aku ada dimana?'' ucapku yang masih terdengar lemah.
Hal yang pertama kali ku lihat dengan mataku adalah sebuah langit-langit ruangan berlapiskan warna putih dengan semburan warna kuning keputihan yang ku simpulkan itu adalah pantulan sinar matahari.
Lalu terdengar suara baritone yang lumayan kukenal yang tertangkap dengan jelas oleh indra pendengaranku dari sisi kiriku.
''Sekarang kau berada di uks,Sakura'' jawab pemuda itu.
Ku alihkan pandangan ku yang semula tertuju pada langit-langit uks ke arah pemilik suara baritone itu.
''Neji?'' ucapku tidak yakin dengan apa yang baru saja ku lihat
''Hn'' jawabnya singkat dengan wajah tenangnya.
Sejenak aku mulai diam dan berpikir memutar ingatan untuk memastikan bahwa didepan ku ini adalah Hyuuga Neji.
Hyuuga Neji, aku mengenalnya. Dia adalah lelaki tanpa pupil yang dikenal sangat dingin terhadap perempuan dan sekarang ia tepat duduk di sisi ranjang ku. Ah dan ia juga merupakan sepupu dari Hyuuga Hinata yang menjadi kekasih Sasuke.
Kekasih Sasuke...
Deg...Deg...
Bisa kurasakan jantungku berdebar. Bukan! Bukan karena aku bertemu dengan orang yang ku suka tetapi karena mengingat kalimat 'Kekasih Sasuke'.
Tuhan...
Aku masih bisa merasakan rasa sakit yang begitu tajam disini. Di hatiku.
''Mengapa kau diam saja,Sakura?'' tanyanya yang telah berhasil membuyarkan lamunanku.
''Ah,tidak apa-apa Neji'' jawabku dengan menampilkan senyuman tipis.
''Benarkah?''
Bisa kurasakan bahwa ia kini tengah menatapku tajam dengan mata lavender nya. Seolah-olah ia sedang mencari sesuatu yang tersembunyi di balik mata emerald ku.
''Iya,aku tidak ap-'' ucapanku terpotong saat Neji secara tiba-tiba memelukku
Grep
Sakura POV Off
''Ne-Neji'' panggil Sakura dengan terbata.
Ia bisa merasakan aliran darahnya yang berdesir secara cepat sehingga memunculkan semburat merah di wajah cantiknya. Mencium aroma maskulin yang berasal dari tubuh Neji.
''Lupakan Uchiha,Sakura'' ucapa Neji yang sukses membuat mata emerald Sakura membulat
''Ne-Neji,aku mohon lepaskan aku'' pinta Sakura yang sama sekali tidak dihiraukan Neji.
Neji terus mengeratkan pelukannya terhadap Sakura.
''Kenapa kau bisa mempertahankan rasa cintamu pada Uchiha itu. Jelas-jelas kau tahu dia tidak mencintaimu'' kalimat Neji begitu lirih terdengar oleh Sakura.
''Karena aku yakin suatu saat nanti,ia akan membuka hatinya untukku.'' ucap Sakura lembut pada Neji.
Neji mulai mengendurkan pelukannya. Mempertemukan wajah nya dengan wajah Sakura.
''Tapi Sa-''
''Aku tidak akan menyerah Neji. Tidak peduli berapa berat beban dan rasa sakit yang harus aku pikul. Aku akan terus mencintainya'' Sakura membelai lembut wajah Neji yang datar. Tapi Sakura bisa menyadari ada kesedihan di hati pemuda itu.
''Tolong maafkan aku,Neji. Tapi pada kenyataannya aku tetap tidak bisa membuka hatiku pada orang lain selain Sasuke'' jelas Sakura.
Pemuda bermarga Hyuuga itu terdiam. Lalu ia mulai membuka mulutnya untuk berbicara.
''Aku tidak akan memaksamu,tapi biarkan aku jadi tameng untuk perjuangan mu'' Neji berusaha untuk kuat setelah mendengar penjelasan Sakura
''Tentu saja,Neji'' balas Sakura dengan senyuman.
Neji mulai menjauhkan dirinya dari Sakura.
''Kau ingin kembali ke kelas,Sakura?'' tanya Neji
''Kau duluan saja Neji,aku akan menyusul mu''
''Hn'' dua kata tersingkat keluar dari mulut Neji.
Neji membalikkan tubuhnya,melangkah meninggalkan Sakura,lalu menghilang di balik pintu berwarna cokelat.
''Uchiha Sasuke,kau tidak akan ku lepaskan'' gumamnya yang kemudian bergerak menjauh dari ruangan UKS.
''Andai,laki-laki yang berada di sisiku,memberikanku kehangatan adalah kau,Sasuke''
Sakura tersenyum saat mengucapkan kalimat harapan itu kemudian waktu seolah memutar ingatannya akan kejadian tadi pagi.
Senyuman itu memudar kemudian menghilang dan tergantikan dengan tangisan
Menjijikkan...
Apa ia begitu menjijikkan di mata Sasuke?
Kenapa Sasuke begitu membencinya?
Kesalahan apa yang telah dilakukan olehnya pada Sasuke?
Pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di otak Sakura.
Sampai saat ini Sakura tidak sedikitpun tahu kesalahan yang telah ia lakukan.
''Sasuke...'' ucapnya lirih dengan air mata yang terus berlinang keluar dari kelopak matanya.
Andaikan sekarang Neji berbalik kembali ke uks,ia akan terkejut dengan sosok di depannya.
Keadaan Sakura saat ini sangat kacau. Matanya telah membengkak menandakan seberapa besar air mata yang telah ia keluarkan demi Uchiha Sasuke,lelaki yang dengan sadisnya menancapkan ribuan duri tajam di hatinya.
Greenhouse.
''TEME! Kau benar-benar sudah keterlaluan pada Sakura'' bentak pemuda bermata sapphire kepada pemuda onyx yang tengah bersandar di sisi jendela.
Pemuda yang merasa dirinya tengah dipanggil,mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara yang sudah merusak ketenangannya.
''Apa maksudmu,Dobe?'' tanya Sasuke dengan wajah tenangnya walau dalam diri aslinya ia merasa bingung.
''Kau! Apa kau tidak ingat dengan perbuatan yang telah kau lakukan pada Sakura di lorong kelas?'' Naruto berusaha menahan amarahnya terhadap Sasuke.
''Tidak'' jawab Sasuke singkat.
''Kau telah menghinanya di hadapan semua siswa. Mengatakan bahwa ia sangat M-E-N-J-I-J-I-K-A-N!'' jelas Naruto dengan menekankan pada salah satu kata yang memiliki arti begitu menyakitkan.
Naruto semakin kesal dengan sikap dan jawaban Sasuke yang dianggapnya sepele.
''Hn aku ingat. Lalu?''
Demi Kami-sama,Naruto benar-benar tidak bisa menahan ledakan kemarahannya.
''Lalu? Kau bilang 'lalu' ! Dengar Uchiha Sasuke,kau sama sekali tidak tahu bagaimana perasaan Sakura saat kau mengatainya 'Menjijikkan' !''
''Kenapa kau marah dan membelanya. Padahal kau sendiri tidak melihat kejadian itu secara langsung'' tanya Sasuke tajam.
''Karna aku tahu perasaan Sakura hancur karna sikapmu! Tidak bisakah kau bersikap biasa kepadanya tanpa menyakiti hatinya?'' Naruto berharap ada perasaan lembut di balik sikap dingin sang Uchiha.
Naruto merasakan rasa perih di matanya sampai ia mengeluarkan cairan kristal.
Bukan perih karna tetesan keringat menyentuh matanya tetapi perih karna ia telah mendengar bahwa Sakura menangis dan pingsan setelah dihina Sasuke dari Ino.
''Tidak bisa'' jawaban Sasuke sukses membuat harapan Naruto runtuh dan membangkitkan kemarahan sang Uzumaki.
Buagh
Sasuke jatuh tersungkur ke lantai setelah mendapatkan hadiah 'terindah' dari Naruto.
Hadiah terindah yang bisa diartikan sebuah pukulan yang menyebabkan Sasuke menderita luka lebam di wajah tampannya.
Beruntung,suasana rumah kaca sedang sepi. Jika tidak,mungkin salah satu murid akan melapor ke Tsunade.
''KAU! APA ALASANMU MEMBENCI SAKURA,HAH! SAAT KAU MENGATAINYA MENJIJIKKAN IA HANYA DIAM. SELAMA INI IA SELALU MENERIMA SEMUA PERILAKU JAHATMU KEPADANYA''
Naruto benar-benar tidak habis pikir mengapa Sakura bisa mencintai utusan iblis yang hanya bisa merendahkan dan menghancurkan ketulusan cintanya.
Sasuke hanya diam. Karena baginya diam lebih baik daripada membalas perilaku Uzumaki yang hanya membuang-buang waktu berhargaya.
''Cih,kau harus ingat Uchiha sialan Sakura sangat mencintaimu. Tapi sekarang kau dengan suksesnya meremukkan perasaannya. Dan jika suatu saat Hinata meninggalkan mu,aku sebagai sahabatnya tidak akan mengizinkanmu memiliki cintanya!''
Kemudian Naruto pergi berbalik arah dan meninggalkan Sasuke yang masih terduduk di lantai.
''Mencintaiku? Cih,menjijikkan!'' ucapnya sambil menggerakkan seluruh tubuhnya untuk bangkit dari tempat ia jatuh tersungkur.
''Kau,Uzumaki Naruto,luka ini akan ku pindahkan ke wajah menggelikanmu dan.. Haruno Sakura,kau semakin menjijikkan di mataku.''
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar